Warenet10 | Feminis ialah sebuah gerakan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak perempuan dengan pria. Feminisme berasal dari bahasa Latin yang artinya femina atau perempuan. Istilah ini mulai dipakai pada tahun 1890-an, mengacu pada teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak perempaun yang secara luas pendefisian feminisme ialah advokasi kesetaraan hak-hak perempuan dalam bidang politik, sosial dan ekonomi.
Ketidaksetaraan jenis kelamin ialah salah satu problem yang terus menjangkiti masyarakat, meskipun ada klaim anutan progresif. Namun seiring berjalanan waktu yang terus berubah dari tahun-ke tahun, sebagian perubahan itu sanggup dikaitkan dengan karya sekelompok orang yang secara kolektif disebut feminis.
Mereka mengangkat bunyi mereka untuk mendapat hak perempuan setara dengan hak laki-laki dalam semua aspek. Dari penulis kuno, hingga bintang top dan remaja, Kami akan menampilkan beberapa tokoh pergerakan perempuan terhebat dan paling populer sepanjang sejarah ibarat Mary Wollstonecraff, Elizabeth Stanton, Susan B. Anthony dan Raden Adjeng Kartini.
Berikut 10 Feminis Terkenal Dalam Sejarah yang kami lansir dari laman wonderlist.com
Berikut 10 Feminis Terkenal Dalam Sejarah yang kami lansir dari laman wonderlist.com
10. Mary Wollstonecraft
Marry Wollstonecraft (1759-1797) ialah seorang penulis dan filsuf pergerakan perempuan Inggris yang mengangkat suaranya untuk hak persamaan wanita. Sebuah karyanya yang diterbitkan pada tahun 1792 yang berjudul "Pembenaran Hak-Hak Perempuan" mempertanyakan gagasan Rousseau perihal inferioritas perempuan dan memperoleh status terkemuka dalam literatur feminis. "Pikiran perihal pendidikan anak perempuan" (1787), "Pustaka Wanita" (1789) dan View Pandangan Historis dan Moral perihal Asal-usul dan "Kemajuan Revolusi Perancis" (1794) ialah karya-karya penting dari Wollstonecraft. Selain itu beliau juga merupakan ibu dari penulis Frankenstein terkenal, Marry Shelley.
9. Amelia Bloomer
Lahir di Amerika Serikat, Amelia Jenks Bloomer (1818-1894) ialah seorang pembela pergerakan perempuan paling populer dalam sejarah. Dia berjuang tanpa henti untuk membela hak-hal perempuan. Meskipun ia kurang banyak mengikuti pendidikan formal, Tetapi ia unggul dalam menulis dan mengajar. Dia biasa menulis artikel perihal hak-hak perempuan di koran milik suaminya dan lalu mulai menciptakan koran sendiri berjulukan The Lily yang berfokus pada problem wanita. Selain itu ia juga sangat mendukung dengan reformasi pakaian dengan sering muncul dalam berpidato dengan mengenakan kostum yang disukai oleh kaum konservatif yang lalu pakaian tersebut diberi nama "Pof".
8. Simone de Beauvoir
Simone de Beauvoir, seorang filsuf dan penulis Perancis (1908-1986) ialah tokoh utama dalam pergerakan perempuan modern yang tanpa lelah mengkritik sistem patriarki. Pada tahun 1949, ia menulis "The Second Sex" dimana ia memperlihatkan bagaimana laki-laki secara konsisten menyangkal identitas wanita, menggambar pada sejarah, seni, dan psikologi.
Meskipun kritik tajam dan kebencian itu menarik, karya itu menjadi teks mani dalam feminisme. Dia juga berbicara menentang deskriminasi terhadap ibu yang tidak menikah. De Beauvoir juga populer sebab hubunganya yang terbuka dengan filsuf populer Jean- Paul Sartre.
BACA JUGA: 10 Penemu Paling Terkenal Dalam Sejarah
Meskipun kritik tajam dan kebencian itu menarik, karya itu menjadi teks mani dalam feminisme. Dia juga berbicara menentang deskriminasi terhadap ibu yang tidak menikah. De Beauvoir juga populer sebab hubunganya yang terbuka dengan filsuf populer Jean- Paul Sartre.
BACA JUGA: 10 Penemu Paling Terkenal Dalam Sejarah
7. Alice Paul
Alice Paul (1885-1977) ialah seorang penggagas hak-hak perempuan Amerika. Saat mencar ilmu di Inggris, Ia menjadi aktif dalam gerakan hak pilih disana hingga ditangkap dan dipenjara beberapa kali. Dia ialah anggota aktif dari Assosiasi Hak Pilih Perempuan Amerika, tetapi lalu meninggalkannya untuk mendirikan Serikat Kongres untuk Hak Pilih Perempuan pada tahun 1913, yang memainkan tugas utama dalam memenangkan hak perempuan untuk memilih. Dia juga ketua pertama Partai Wanita Nasional dan Dia merupakan otak utama dibalik penyusunan Amandemen Equal Right tahun 1923 tetapi gagal untuk diratifikasi.
6. Lucy Stone
Lahir Masssachussetts, Lucy Stone (1818-1893) ialah seorang feminis populer dalam sejarah. Keputusannya untuk mempertahankan nama gadisnya sehabis menikah sebagai simbol individualitas, mencuptakan cukup kontroversi pada waktu itu. Dia memainkan tugas penting dalam menyelenggarakan Konferensi Hak Perempuan Nasional pertama pada tahun 1850. Pidatonya menarik banyak orang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan termasuk Susan B. Anthony. Pada tahun 1870, Stone mendirikan Women's Journal, sebuah publikasi besar yang mendukung hak-hak perempuan. Dia juga ikut mendirikan American Woman Suffrage Association.
5. Carrie Chapman Catt
Terlahir sebagai Carrie Clinton Lane, Carrie Chapman Catt (1959-1947) ialah salah satu perempuan terpenting di awal kala ke-20 Amerika. Dia ialah pendukung penuh semangat hak pilih dan kedamaian wanita. Dia menjabat sebagai presiden Assosiasi Hak Pilih Perempuan Amerika Nasional dua kali dan memainkan tugas penting dalam kampanye yang mengarah derma hak untuk menentukan perempuan pada tahun 1920. Dia ikut mendirikan League of Woman Voters dan Internastional Aliance of Woman. Dia juga seorang penggagas anti-perang dan terkait dalam pendirian Komite Nasional perihal Penyebab Dan Penyembuhan Perang.
BACA JUGA: 10 Penulis Paling Sukses Di Dunia
5. Raden Adjeng Kartini
RA Kartini (1879-1904) ialah seorang perempuan pelopor kebangkitan perempuan di Indonesia. Wanita yang mahir berbahasa Belanda ini mulai mencar ilmu sendiri di rumah dan menulis surat-surat korenpondensi yang berasal dari Belanda yang salah satunya ialah Rosa Abendanon yang banyak mendukung perjuanganya. Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa dan timbul keinginannya untuk memajukan perempuan Indonesia sebab pada dikala itu perempuan di Indonesia mempunyai status yang sangat rendah.
Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya perihal kondisi sosial dikala itu. Terutama perihal kondisi kehidupan perempuan Indonesia. Dia ingin perempuan mempunyai kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kemudian Kartini menuangkan idenya pada goresan pena Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf-vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid serta Solidariteit yang semuanya menurut pada Religieusiteit, Wijsheid en Sdhoolheid (Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan) serta beberapa buku ibarat Habis Gelap Terbitlah Terang (diterbitkan pada tahun 1922 oleh Balai Pustaka).
Saat ini Raden Adjeng Kartini dikenal sebagai Pahlawan Nasional Indonesia dan sebagai pelopor kebangkitan perempuan Indonesia.
4. Betty Friedan
Seorang penggagas dan penulis, Betty Friedan (1921-2006) ialah salah satu tokoh terkemuka dalam gerakan feminis di Amerika. Bukunya terlarisnya the Feminis Mystique yang diterbitkan pada tahun 1963 diyakini telah membawa kebangkitan dalam gerakan hak-hak perempuan. Pada tahun 1966, Friedan ikut mendirikan Organisasi Nasional untuk Wanita dengan menjabat sebagai presiden selama 4 tahun. Pada peringatan 50 tahun amandemen konstitusi yang menawarkan hak bunyi kepada perempuan, ia mengorganisir Strike for Equality Woman yang melihat partisipasi ribuan orang. Friedan lalu menemukan banyak organisasi dan menulis buku-buku yang menganjurkan kesetaraan jenis kelamin yang semakin memperkuat gerakan ini.
3. Sojourner Truth
Terlahir dengan nama Isabella Baumfree di New York, Sojourner Truth (1797-1883) ialah pejuang perang melawan diskriminasi ras dan ketidaksetaraan jenis kelamin. Dia dilahirkan sebagai budak dan menghabiskan hampir tiga dekade sebagai budak hingga beliau dibebaskan pada tahun 1827. Dia lalu melaksanakan perjalanan ke banyak sekali daerah untuk mengabar misi dan berbicara perihal hak-hak perempuan dan budak.
BACA JUGA: 10 Penjahat Wanita Paling Terkenal Dalam Sejarah
Pada tahun 1836, ia menjadi perempuan Afrika-Amerika pertama yang memenangkan somasi di Amerika Serikat jikalau ia berjuang untuk putranya yang dijual sebagai budak. Dia mengambil nama Sojourner Truth pada tahun 1843, dan mengkalimnya sebagai pesan dewa. Pidatonya yang populer sebagai " Ain I a Woman" di Konvensi Wanita di Akron, Ohio pada tahun 1851 ialah awal dalam sejarah gerakan feminis.
2. Susan B. Anthony
Susan Brownell Anthony (1820-1906) ialah salah satu pemimpin terkemuka gerakan hak pilih Amerika dan gerakan anti-perbudakan. Dia mengatur banyak kampanye dan ceramah perihal problem ini di seluruh negeri. Dia berperan penting dalam membentuk Liga Nasional Setia Wanita, yang mendukung kebijakan Presiden Abraham Lincoln. Dia bersama dengan lima belas perempuan lainnya menawarkan bunyi pada pemilihan presiden tahun 1872 yang lalu ia ditangkap dan di hukum. Dia juga menulis buku History of Woman Suffrage dalam tiga jilid. Dia ialah perempuan sejati pertama yang digambarkan pada koin AS.
1. Elizabeth Stanton
Elizabeth Cady Stanton (1815-1902) ialah salah satu tokoh feminis paling populer dalam sejarah awal di Amerika. Dia ialah teman Susan B. Anthony yang bahu-membahu menulis buku History of Woman Suffrage. Pada Konvensi hak perempuan pertama di Seneca Falls pada tahun 1848. Stanton menyusun Deklarasi Sentimen, yang lalu menjadi salah satu teks mani dalam gerakan hak-hak wanita. Ia menjabat sebagai presiden National Suffrage Association National selama delapan tahun dan merupakan penulis The Woman's Bible (1895) dan otobiografi, Eighty Years and More (1898).
Alice Paul (1885-1977) ialah seorang penggagas hak-hak perempuan Amerika. Saat mencar ilmu di Inggris, Ia menjadi aktif dalam gerakan hak pilih disana hingga ditangkap dan dipenjara beberapa kali. Dia ialah anggota aktif dari Assosiasi Hak Pilih Perempuan Amerika, tetapi lalu meninggalkannya untuk mendirikan Serikat Kongres untuk Hak Pilih Perempuan pada tahun 1913, yang memainkan tugas utama dalam memenangkan hak perempuan untuk memilih. Dia juga ketua pertama Partai Wanita Nasional dan Dia merupakan otak utama dibalik penyusunan Amandemen Equal Right tahun 1923 tetapi gagal untuk diratifikasi.
6. Lucy Stone
Lahir Masssachussetts, Lucy Stone (1818-1893) ialah seorang feminis populer dalam sejarah. Keputusannya untuk mempertahankan nama gadisnya sehabis menikah sebagai simbol individualitas, mencuptakan cukup kontroversi pada waktu itu. Dia memainkan tugas penting dalam menyelenggarakan Konferensi Hak Perempuan Nasional pertama pada tahun 1850. Pidatonya menarik banyak orang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan termasuk Susan B. Anthony. Pada tahun 1870, Stone mendirikan Women's Journal, sebuah publikasi besar yang mendukung hak-hak perempuan. Dia juga ikut mendirikan American Woman Suffrage Association.
5. Carrie Chapman Catt
Terlahir sebagai Carrie Clinton Lane, Carrie Chapman Catt (1959-1947) ialah salah satu perempuan terpenting di awal kala ke-20 Amerika. Dia ialah pendukung penuh semangat hak pilih dan kedamaian wanita. Dia menjabat sebagai presiden Assosiasi Hak Pilih Perempuan Amerika Nasional dua kali dan memainkan tugas penting dalam kampanye yang mengarah derma hak untuk menentukan perempuan pada tahun 1920. Dia ikut mendirikan League of Woman Voters dan Internastional Aliance of Woman. Dia juga seorang penggagas anti-perang dan terkait dalam pendirian Komite Nasional perihal Penyebab Dan Penyembuhan Perang.
BACA JUGA: 10 Penulis Paling Sukses Di Dunia
5. Raden Adjeng Kartini
RA Kartini (1879-1904) ialah seorang perempuan pelopor kebangkitan perempuan di Indonesia. Wanita yang mahir berbahasa Belanda ini mulai mencar ilmu sendiri di rumah dan menulis surat-surat korenpondensi yang berasal dari Belanda yang salah satunya ialah Rosa Abendanon yang banyak mendukung perjuanganya. Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa dan timbul keinginannya untuk memajukan perempuan Indonesia sebab pada dikala itu perempuan di Indonesia mempunyai status yang sangat rendah.
Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya perihal kondisi sosial dikala itu. Terutama perihal kondisi kehidupan perempuan Indonesia. Dia ingin perempuan mempunyai kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kemudian Kartini menuangkan idenya pada goresan pena Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf-vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid serta Solidariteit yang semuanya menurut pada Religieusiteit, Wijsheid en Sdhoolheid (Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan) serta beberapa buku ibarat Habis Gelap Terbitlah Terang (diterbitkan pada tahun 1922 oleh Balai Pustaka).
Saat ini Raden Adjeng Kartini dikenal sebagai Pahlawan Nasional Indonesia dan sebagai pelopor kebangkitan perempuan Indonesia.
4. Betty Friedan
Seorang penggagas dan penulis, Betty Friedan (1921-2006) ialah salah satu tokoh terkemuka dalam gerakan feminis di Amerika. Bukunya terlarisnya the Feminis Mystique yang diterbitkan pada tahun 1963 diyakini telah membawa kebangkitan dalam gerakan hak-hak perempuan. Pada tahun 1966, Friedan ikut mendirikan Organisasi Nasional untuk Wanita dengan menjabat sebagai presiden selama 4 tahun. Pada peringatan 50 tahun amandemen konstitusi yang menawarkan hak bunyi kepada perempuan, ia mengorganisir Strike for Equality Woman yang melihat partisipasi ribuan orang. Friedan lalu menemukan banyak organisasi dan menulis buku-buku yang menganjurkan kesetaraan jenis kelamin yang semakin memperkuat gerakan ini.
3. Sojourner Truth
Terlahir dengan nama Isabella Baumfree di New York, Sojourner Truth (1797-1883) ialah pejuang perang melawan diskriminasi ras dan ketidaksetaraan jenis kelamin. Dia dilahirkan sebagai budak dan menghabiskan hampir tiga dekade sebagai budak hingga beliau dibebaskan pada tahun 1827. Dia lalu melaksanakan perjalanan ke banyak sekali daerah untuk mengabar misi dan berbicara perihal hak-hak perempuan dan budak.
BACA JUGA: 10 Penjahat Wanita Paling Terkenal Dalam Sejarah
Pada tahun 1836, ia menjadi perempuan Afrika-Amerika pertama yang memenangkan somasi di Amerika Serikat jikalau ia berjuang untuk putranya yang dijual sebagai budak. Dia mengambil nama Sojourner Truth pada tahun 1843, dan mengkalimnya sebagai pesan dewa. Pidatonya yang populer sebagai " Ain I a Woman" di Konvensi Wanita di Akron, Ohio pada tahun 1851 ialah awal dalam sejarah gerakan feminis.
2. Susan B. Anthony
Susan Brownell Anthony (1820-1906) ialah salah satu pemimpin terkemuka gerakan hak pilih Amerika dan gerakan anti-perbudakan. Dia mengatur banyak kampanye dan ceramah perihal problem ini di seluruh negeri. Dia berperan penting dalam membentuk Liga Nasional Setia Wanita, yang mendukung kebijakan Presiden Abraham Lincoln. Dia bersama dengan lima belas perempuan lainnya menawarkan bunyi pada pemilihan presiden tahun 1872 yang lalu ia ditangkap dan di hukum. Dia juga menulis buku History of Woman Suffrage dalam tiga jilid. Dia ialah perempuan sejati pertama yang digambarkan pada koin AS.
1. Elizabeth Stanton
Elizabeth Cady Stanton (1815-1902) ialah salah satu tokoh feminis paling populer dalam sejarah awal di Amerika. Dia ialah teman Susan B. Anthony yang bahu-membahu menulis buku History of Woman Suffrage. Pada Konvensi hak perempuan pertama di Seneca Falls pada tahun 1848. Stanton menyusun Deklarasi Sentimen, yang lalu menjadi salah satu teks mani dalam gerakan hak-hak wanita. Ia menjabat sebagai presiden National Suffrage Association National selama delapan tahun dan merupakan penulis The Woman's Bible (1895) dan otobiografi, Eighty Years and More (1898).
September 15, 2019
Tags :
Profil
,
Sejarah dan Budaya
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments